Ketika menentukan siapa yang akan membela Montenegro di FIBA EuroBasket 2025, komitmen Nikola Vucevic tidak pernah diragukan.
Bintang Chicago Bulls ini antusias untuk tampil di FIBA EuroBasket keempatnya musim panas ini, di mana Montenegro akan menuju Tampere, Finlandia, untuk menghadapi juara dunia Jerman, serta Lithuania, Swedia, dan Inggris Raya di Grup B.
“Selalu menyenangkan datang dan bermain untuk negara Anda, terutama di turnamen besar, di mana semua pemain terbaik berkumpul,” kata Vucevic kepada Vijesti.
“Rasanya berbeda dari bermain untuk klub. Suasananya berbeda, chemistry antar pemain, energinya… Anda hanya punya satu tim nasional untuk dibela. Anda mewakili rakyat Anda – seluruh negara menonton. Itu adalah sensasi yang istimewa.”
Vucevic mengakui bahwa musim panas ini bisa menjadi momen terakhirnya mengenakan jersey Montenegro, namun ia siap memberikan segalanya di “rodeo terakhirnya”.
“Saya merasa baik. Saya sudah berlatih untuk beberapa waktu, dan saya berharap 100% siap dan sehat saat persiapan dimulai. Banyak pemain yang mundur, dan kami belum tahu seperti apa kondisinya saat kami berkumpul,” katanya.
“Saat ini saya tidak punya ekspektasi khusus terkait target—saya hanya memikirkan bagaimana periode persiapan berjalan, bagaimana kondisi tim, apakah kami semua sehat. Nanti, kami akan punya gambaran yang lebih jelas soal harapan.”
Dengan kebanggaan dan sensasi istimewa mengenakan jersey Montenegro, datang pula tanggung jawab. Veteran NBA 14 tahun ini ingin tampil maksimal di turnamen di mana Montenegro belum pernah melampaui Babak 16 Besar sejak debut pada 2011.
Tugas itu tidak menjadi lebih mudah dengan absennya Bojan Dubljevic, Nikola Ivanovic, Nemanja Radovic, Dino Radoncic, Petar Popovic, Fedor Zugic, Luka Bogavac, David Mirkovic, dan Andrija Grbovic. Meski begitu, Vucevic memimpin skuad yang sadar akan tantangan yang menanti mereka di Tampere.
“Ini grup yang sulit,” aku Vucevic. “Tim-tim ini punya pemain berkualitas. Finlandia punya keuntungan bermain di kandang dan pasti termotivasi. Mereka dipimpin oleh [Lauri] Markkanen, pemain yang luar biasa.
“Lithuania adalah tim berpengalaman, memang ada pemain yang mundur juga, tapi mereka tetap sangat bagus. Mereka bermain keras dan fisikal; selalu sulit melawan mereka. Jerman adalah salah satu favorit. Saya tidak terlalu tahu soal Inggris Raya dan Swedia.”
Meski bangga dan menjadi pilar tim nasional sejak EuroBasket 2011, pemain berusia 35 tahun itu juga mengisyaratkan bahwa ini kemungkinan akan menjadi penampilan terakhirnya.
“Saya rasa setelah EuroBasket, ya, itu akan menjadi akhir,” ucap Vucevic.
“Saya akan memberikan yang terbaik, menikmatinya, dan mencoba meraih hasil terbaik. Saya memasuki fase akhir karier saya. Fokus saya akan bergeser – untuk beristirahat di musim panas, bersama keluarga. Tidak 100% pasti, tapi saat ini saya percaya ini akan menjadi pertandingan terakhir saya untuk tim nasional.”
Sejak debut seniornya di EuroBasket 2011, Vucevic mencatat rata-rata 12,9 poin dan 7,2 rebound, dengan catatan terbaik kariernya 19,8 poin dan 8,8 rebound di FIBA Basketball World Cup 2023 di Filipina.
Di luar lapangan, ia membangun persahabatan seumur hidup dengan rekan setimnya, terutama Vladimir Mihailovic, yang debut bersama pada 2011, dan pelatih kepala Bosko Radovic.
Vucevic bahkan menyebut Mihailovic mungkin juga akan pensiun bersamanya, menciptakan akhir cerita yang indah untuk dua pemain yang telah lama mengabdi.
“Mungkin ini terakhir kalinya kami berdua bermain untuk tim nasional, EuroBasket terakhir,” kata Vucevic.
“Ini akan jadi pengalaman hebat bagi kami berdua, kami berteman di luar lapangan, keluarga kami saling kenal. Selalu menyenangkan bermain bersama – selama persiapan, kami menghabiskan banyak waktu bersama.
“Pengalaman ini melampaui basket. Berbagi lapangan dan kenangan dengan teman dekat – itu sangat spesial. Kami sering membicarakannya. Indah rasanya memulai karier tim nasional bersama dan mungkin mengakhirinya bersama.”
Vucevic juga memuji hubungan baiknya dengan pelatih Radovic.
“Bosko Radovic sudah melakukan pekerjaan hebat sejak memimpin tim. Tiga turnamen besar, hasil yang bagus—itu menunjukkan kualitas hubungannya dengan para pemain. Kepercayaan dan caranya menyatukan tim menunjukkan betapa besarnya pengaruhnya.”
Soal prediksi juara EuroBasket 2025, Vucevic menunjuk negara tetangga sebagai favorit.
“Saya akan pilih Serbia,” ujarnya. “Tim paling lengkap, berpengalaman, dan sudah lama bermain bersama. Dipimpin oleh Nikola Jokic, pemain terbaik di dunia. Mereka punya kualitas untuk juara. Setelah Serbia, ada Jerman. Prancis cukup melemah, dan saya tidak yakin seperti apa skuad Spanyol nanti.”
Meski begitu, Vucevic tetap ingin Montenegro melaju sejauh mungkin sebelum memikirkan masa depannya pasca-EuroBasket.
Nikmati keseruan EuroBasket 2025 dan dukung tim favoritmu. Jadilah bagian dari aksi dan ikuti tantangan prediksi harian untuk meraih hadiah seru — klik tombol di bawah ini!